Senin, 15 Januari 2018

Tugas Manajen Sumber Daya Insani IAIN Pontianak-Pekerja Asing Ancam Tenaga Lokal Di Pontianak



Polair Amankan 41 Warga Cina Saat Patroli, Ternyata Mereka Pekerja Perusahaan Ini
Warga Negara Asing (WNA) asal China saat diperiksa di Direktorat Intelijen Keamanan,Polda Kalbar, Senin (2/10/2017) malam. Sebanyak 41 WNA ini diamankan Dit Polair Polda Kalbar di kawasan perairan Wajok,Kabupaten Mempawah pada Senin (2/10/2017) siang. Mereka akan diperiksa lebih lanjut guna mengetahui izin tinggal dan izin kerjanya di Pontiana
Assalamu’alaikum wr.wb.

Salah sejahtera untuk kita semua,
Perkenalkan saya Nadila Suryana Putri dari Perbankan Syariah, Kelas C, Semester 3 (tiga) . Pada kesempatan kali ini saya akan membuat tugas dari matakuliah Manajemen Sumber Daya Insani, mengenai  ” Pekerja Asing Ancam Tenaga Lokal Di Ponttianak. Hal ini terinspirasi dari berita Pontianakpost.co.id.” Polair Amankan 41 Warga Cina Saat Patroli”, dan berbagai sumber lainnya.
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2017 ini mencapai 261 juta jiwa. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kepadatan penduduk paling tinggi di Indonesia. Jumlah penduduk Jawa Barat mencapai 48 juta jiwa atau 18,34 persen dari total populasi Indonesia. Sedangkan Indonesia menduduki peringkat ke-15 populasi penduduk terbanyak di indonesia, dengan jumlah penduduk sebanyak 4,9 juta jiwa.
Alhamdulillah, tingkat penggangguran di Kalimantan Barat lebih rendah dari nasional.  Jika melihat catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2017  tingkat pengangguran Kalbar mencapai 110.000 ribu orang. Walau pun demikian, kita harus tetap meningkatkan SDM/SDI kita baik dalam segi mental, intelektual maupun profesional kerja sekalipun, agar dapat menyaingi tenaga kerja Asing yang di rekrut oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Pada hari Senin (2/10/2017) siang, sebanyak 41 WNA asal China diamankan Dit Polair Polda Kalbar di kawasan perairan Wajok, Kabupaten Mempawah, Pontianak. Untuk sementara ini masih diselidiki lebih lanjut dimana tingkat pelanggaran bersangkutan. Jika melanggar dan tidak sesuai aturan, maka akan kita pulangkan. Inilah salah satu contoh masuknya WNA di Pontianak yang telah diamankan.
Sebenarnya tidak masalah apabila WNA berkerja di Indonesia khususnya Pontianak, asalkan lulus verifikasi dan bekerja sebagai tenaga ahli. Namun, dewasa ini yang di perdebatkan adalah kenapa banyak warna negara asing khususnya dari China datang ke Indonesia bahkan di Pontianak dengan cara ilegal bahkan bekerja sebagai buruh atau pekerja kasar (bukan sebagai tenaga ahli). Nah, disinilah saya tidak setuju apabila banyaknya warga negara asing yang berkerja bukan sebagai tenaga ahli bahkan datang dengan secara ilegal, karena hal ini akan berdampak negatif bagi kita semua. Sedangkan di Pontianak ini sendiri masih banyak sumber daya manusia/ insani (SDM/i) yang tersebar dan bermutu, hanya saja perlu ditingkatkan lagi potensinya. Adapun dampak negatif dari banyaknya tenaga kerja asing khususnya china ialah dapat meningkatkan pengangguran daerah induk dan berkurangnya penduduk asli, karena dipadati para pekerja asing yang bekerja, serta  hidup dan berkembangbiak di daerah induk. Selain itu, tenaga asing juga bisa membawa dampak negatif dari negaranya dan disebarkan ke negara lain. Serta, dapat membuat penduduk Indonesia yang memasuki usia produktif mengalami tekanan karena harus berhadapan dengan warga negara asing dan membuat berkurangnya semangat dalam bekerja.
            Untuk para pembaca, alangkah baiknya kita juga melihat segi positif datangnya warga negara asing ini. Jangan sampai kita berkecil hati dan terus menyalahkan perusahaan yang merekrut WNA  serta tindakan pemerintah yang kurang selektif dalam menangani kasus ini. Disinilah kita harus lebih termotivasi lagi untuk menjadi Sumber Daya Manusia/Insani (SDM/i) yang lebih maju dalam segi mental, intelektual serta profesional kerja. Jangan pantang menyerah untuk terus berkembang demi memajukan perekonomian Indonesia dan membuat ia bangga akan kehadiran kita, para generasi muda. Ikuti pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh pemerintah maupun instansi lainnya, jangan malu dan takut gagal untuk mencoba suatu hal berbeda. Apabila SDM/SDI di Indonesia ini terpenuhi, dalam arti kata memiliki kemampuan (skill) khusus serta memiliki daya saing, maka perusahan-perusahan di Indonesia tidak akan mencari tenagakerja asing lagi.
            Sebaiknya Pemerintah dan Perusahan lainnya, terus lebih mengoptimal  potensi yang ada di  kawasan lokal terlebih dahulu, dengan memberi pelatihan dan pengembangan kerja. Selain itu, dari pada merektut tenaga asing ahli yang relatif lebih mahal, lebih baik kita mengasah kemampuan di internal kita terlebih dahulu. Namun, apabila sudah tidak ada lagi pontensi yang bisa di kembangkan atau ada berbagai macam alasan lainnya yang harus merekrut tenaga kerja asing, maka tidaklah mengapa. Asalkan sesuai dengan persyaratan atau ketentuan yang berlaku mengenai hukum ketenagakerjaan asing (TKA) dan  tidak merugikan tenaga kerja lokal. Selain itu, Pemerintah sebaiknya melakukan pendataan pada industri-industri yang ada saat ini. Dari situ, diharapkan bisa diketahui mana industri yang memenuhi ketentuan ketenagakerjaan dan mana yang tidak. Pemerintah juga harus lebih memperketat dan mempertegas lagi peraturan-peraturan mengenai Tenaga Kerja Asing (TKA), agar tidak kecologan dengan tenaga kerja asing yang bekerja sebagai buruh karena dapat mengancam kesempatan buruh lokal.
            Jangan anggap remeh mengenai TKA yang telah tersebar di lokal ini, apalagi mereka yang bekerja di sektor yang tidak memerlukan tenaga ahli bahkan masuk ke indonesia secara ilegal. Sudah sangat jelas bahwa di Pontianak masih banyak stok tenaga kerja jenis itu, maka gunakanlah SDM/i yang ada. Jangan sampai hal kecil ini berujung menjadi besar bahkan mengancam kesejahteraan para buruh lokal bahkan sampai nasional sekalipun.
https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2016/07/22/732321/content_images/670x335/20160722113655-1-tenaga-kerja-asing-di-indonesia-001-isn.jpg



Selasa, 03 Oktober 2017

CONTOH LAPORAN WAWANCARA



BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berdagang merupakan solusi yang tepat jika memiliki cukup modal serta memiliki kemampuan untuk mulai menciptakan suatu hal dan mempertahanankan suatu usaha . Membuka usaha perlu melakukan banyak rencana yang harus difikirkan dengan saksama, bukan hanya modal saja yang harus di utamakan , tetapi juga harus mempersiapkan beberapa persiapan lain seperti kreativitas, keinovatifan dan kemampuan (skill) dalam mengembangkan suatu usaha .
Di Indonesia berdagang merupakan salah satu mata pencaharian yang paling banyak diminati dan jumlah pedagang di Indonesia tergolong cukup banyak dan barang dagangannya pun beranekaragam. Akan tetapi,pedagang yang berhasil atau sukses serta mampu melewati masa-masa sulit dalam berdagang jumlahnya tidak banyak sehingga mengalami kebangkrutan .
Dengan demikian, tujuan penulis melakukan wawancara ini, selain untuk melaksanakan tugas kuliah dibidang Pengantar Bisnis dan Manajemen adalah untuk mendapatkan berbagai informasi dari narasumber yang telah menjadi seorang pengusaha sukses .
    
B.     Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari / Tanggal      :   Rabu,21 Desember2016
Pukul                     :   17.13 - selesai
Tempat                  :   Jl. Budi Utomo
                             Komp. Surya Kencana 2





BAB 2
PEMBAHASAN
A. Isi Laporan
1. Profil Usaha                       
Nama Usaha            :    ( Belum ada )
Alamat                    :    JL.Budi Utomo, Komp.Surya Kencana 2, No.A7
Pemilik usaha          :    Bariah
Jenis usaha              :    Makanan Ringan
Tahun mulai usaha :    2009

2. Pewawancara
Wawancara dilakukan oleh seorang mahasiswi di IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Pontianak ,Nadila Suryana Putri (18 tahun)  yang berada di Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam,yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kewirausahaan.

3. Transkrip Hasil Wawancara

Perkenalan diri Sekaligus pertanyaan pembuka wawancara
Mahasiswi       : Selamat malam ibu , sebelumnya saya mohon maaf telah menganggu waktu istirahat ibu . Perkenalkan nama saya Nadila mahasiswi dari IAIN Pontianak , maksud dan tujuan saya kesini adalah untuk menyelesai tugas Manajemen Bisnis yaitu untuk mewawancarai seorang wirausahawan. Nah, kebetulan saya mendapatkan sedikit informasi dari usaha ibu, dan akhirnya saya pun tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai usaha yang ibu rintis sekarang ini . Jadi apakah boleh saya mewawancarai ibu sebagai Narasumber saya ?
Narasumber     :  Iya , boleh Nak
.
Mahasiswi       : Terima kasih ibu atas kesempatannya . Kalau begitu saya mulai dengan pertanyaan yang ringan dulu . Apa nama usaha yang ibu rintis sekrang  ?
Narasumber     :   Belum ada nak       
Mahasiswi       :   Kapan ibu mulai merintis usaha ini ?
Narasumber     :   Sekitar tahun 2009

Pertanyaan yang ditinjau dari aspek manajemen produksi   
Mahasiswi       :  Dalam 1 satu hari berapa banyak produk yang dihasilkan dan berapa banyak produk yang terjual ?
Narasumber     :  Saya biasanya membuat sekitar 600-700 bungkus per hari , dan Alhamdulillah semuanya laris terjual .
Mahasiswi       :   Produk apa-apa saja yang ibu produksi atau yang ibu pasarkan?
Narasumber     :  Setiap hari saya membuat makanan ringan seperti keripik pisang, pekyek, dan stik bawang.
Mahasiswi       :   Berapa lama waktu ibu memproduksi produk-produk ini ?           
Narasumber     :   Kurang lebih sekitar 7 jam, dek .
Mahasiswi       : Usaha ibu dibuka dari jam berapa, sampai jam berapa ? Dan apakah ibu membuka usaha ini setiap hari ?
Narasumber     :  Saya biasanya buka dari jam 7 sampai jam 4 sore. Dan hari minggu atau hari besar Islam, biasanya saya tidak memproduksi (libur)
Mahasiswi       :   Alat-alat apa saja yang ibu pakai dalam memroduksi produk ?
Narasumber     :  Saya memakai alat-alat rumah tangga yang bersifat umum seperti kuali,kompor gas,beberapa baskom,pisau,sendok,parutan,cetakkan kue dan lain-lain.
Mahasiswi       :   Bahan baku apa saja yang ibu pakai untuk membuat produk-produk ini ?
Narasumber     :   Banyak sekali yang saya gunakan                                               
             Keripik pisang :  Pisang nipah , gula, sedikit garam, minyak makan,         
             Pekyek           :    Tepung beras, tepung terigu, tepung kanji, kacang tanah, daun jeruk,    .                .                          kencur, bawang putih, dan telur.                                                
            Stik bawang    :   Bawang putih, tepung,daun bawang dan telur
Mahasiswi       :  Kapan produk ibu mengalami peningkatan yang cukup signifikan daripada hari-hari biasanya ?
Narasumber     :  Pada hari Lebaran , soalnya banyak yang pesan untuk menambah kue lebaran mereka.
Pertanyaan ditinjau dari aspek manajemen keuangan
Mahasiswi       :   Apakah ibu memiliki laporan keuangan ?
Narasumber     :   Tidak ada dek, soalnya saya tidak tau mengenai laporan keuangan . Lagian pun biasanya saya memutarkan uang hasil penjualan  itu untuk modal dan lain-lain.
Mahasiswi       :  Kalau begitu pendapatan dan modal ibu perhari dalam memproduksi produk berapa  ?
Narasumber     : Modal yang saya keluarkan sekitar Rp 200.000,00 dan pendapatannya lebih kurang Rp 500.000,00 perhari.

Pertanyaan ditinjau dari aspek manajemen sumber daya manusia
Mahasiswi       :   Ibu memiliki berapa karyawan ?
Narasumber     :   Saya punya 3 sampai 4 orang karyawan .
Mahasiswi       :   Karyawan yang ibu gunakan memilik bagian-bagian apa saja ?
Narasumber     :   Ada yang ngegoreng , dan ada juga yang ngisi-ngisi kripik ke kantong .
Mahasiswi       :   Ibu menggunakan sistem karyawan tetap atau kontrak ?
Narasumber     :   Karyawan tetap , karena kalau saya pakai karyawan kontrak nanti jadi ribet.
Mahasiswi       :   Sistem penggajian yang ibu gunakan berapa hari sekali ?
Narasumber     :   Saya memberi mereka gaji seminggu sekali .

Pertanyaan ditinjau dari aspek manajemen pemasaran
Mahasiswi       :   Bagaimana strategi pemasaran yang ibu gunakan ?
Narasumber     :  Kalau saya titipkan di toko-toko , saya memberi mereka potongan harga 20% per bungkus atau Rp 200.00,00 per bungkus . Jadi mereka bisa menjual produk saya seharga Rp 1000,00 dan kalau langsung pesan ke rumah akan lebih murah lagi dibandingkan beli di toko .
Mahasiswi       :   Segmen pasar ibu untuk siapa-siapa saja ?
Narasumber     :  Produk saya bisa dikonsumsi untuk semua kalangan karena menggunakan bahan yang alami dan harganya terjangkau .
Mahasiswi       :   Pemasaran produk  ibu sudah sampai mana  ?
Narasumber     :   Masih di sekitar Siantan , mungkin nanti akan keluar Siantan .

Pertanyaan umum
Mahasiswi       :  Sebelumnya saya minta maaf , tapi apakah ibu pernah mengalami jatuh bangun dalam menjalankan usaha ini ? Dan bagaimana cara mengatasinya ?
Narasumber     : Alhamdulillah dek , saya tidak pernah mengalaminya . Usaha ini dari dulu sampai sekarang selalu stabil karena saya selalu menyeimbangkan antara modal dan pendapatan .
Mahasiswi       :   Motivasi apa yang ibu dapatkan sehingga usaha ini tetap berkembang ?
Narasumber     :  Saya selalu ingat anak dan cucu untuk membantu keuanngan keluarga . selain itu saya tipe orang yang suka berdiam diri  (bersantai) , dari pada saya membuang waktu dengan hal yang tidak berguna , lebih baik saya membuat suatu kegiatan yang bisa berguna untuk saya dan keluarga .
Mahasiswa      :   Bagaimana kiat-kiat suskses dari usaha yang ibu jalankan sekarang ?
Narasumber     :   Selalu berdoa kepada Allah, sholat 5 waktu , selalu berstukur . Yang tidak kalah penting kita juga tetap semangat untuk menjalankan suatu usaha , anggap saja usaha merupakan semangat hidup kita  dan jangan pantang menyerah serta manfaatkan waktu dengan sebaik mungkin ..

Hasil Sesi Dokumentasi ..







BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Beradasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, untuk menjalankan suatu usaha bukan hanya modal yang kita perlukan , melainkan kita juga harus memiliki kreatifitas, inovatifan dan kemampuan yang memadai . 
            Sebagai wirausahawan sebaiknya kita menggunakan sumber daya manusia yang baik untuk membantu suatu kegiatan dalam usaha agar lebih efektif dan efisien , serta harus mengambil suatu keputusan yang tepat agar tidak menghambat jalannya suatu usaha . Selain itu , untuk mendapatkan segmen pasar yang luas kita harus mengetahui strategi-strategi pemasaran yang tepat dan untuk mencegah terjadinya kemunduran dalam berwirausaha sebaiknya kita mengantisipasi sesuatu agar tidak berpengaruh pada hasil produksi kedepannya .
            Menjalankan suatu usaha tidaklah mudah , maka harus memiliki motivasi yang kuat agar susaha tersebut tetap berkembang , serta menanamkan kiat-kiat sukses dalam berwirausaha seperti selalu berdoa dan bersyukur kepada Allah , tetap semangat dan pantang menyerah .

  





                                                                                                                                                                 

                   

Pahlawan - Frans Kaisepo

                                 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/b/be/Frans_Kaiseipo.jpg/220px-Frans_Kaiseipo.jpg

1.  Biodata Frans Kaisepo

Nama: Frans Kaisepo
Lahir: 10 Oktober 1921, Biak, Papua
Kebangsaan: Indonesia
Agama: Kristen Protestan
Pekerjaan: Gubenur Irian ke-4(1964-1973)
Gelar: Pahlawan Nasional

Frans Kaisiepo (lahir di WardoBiakPapua10 Oktober 1921 – meninggal di JayapuraPapua10 April 1979 pada umur 57 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.
Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan sebagai nama Bandar Udara Frans Kaisiepo di Biak.

2. Alasan/Syarat Pemerintah menjadikan seseorang sebagai pahlawan nasional

Untuk memperoleh gelar sebagai pahlawan nasional, harus memenuhi syarat umum dan syarat khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 25 dan Pasal 26 UU No. 20/2009, yaitu:

1. Syarat umum (Pasal 25 UU No. 20/2009):
a. WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI;
b. memiliki integritas moral dan keteladanan;
c. berjasa terhadap bangsa dan negara;
d. berkelakuan baik;
e. setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara; dan
f. tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

2. Syarat khusus (Pasal 26 UU No. 20/2009) berlaku untuk gelar pahlawan nasional yang diberikan kepada seseorang yang telah meninggal dunia dan yang semasa hidupnya:
a. pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
b. tidak pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan;
c. melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan melebihi tugas yang diembannya;
d. pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara;
e. pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
f. memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi; dan/atau
g. melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.

3. Alasan pemerintah menjadikan Kaisepo sebagai pahlawan nasional

Frans Kaisiepo diangkat sebagai Pahlawan Nasional karena telah berjuang sejak masa-masa kemerdekaan RI dengan semangat kemerdekaan, ia sangat teguh menyatakan gagasannya bahwa Papua merupakan bagian dari Nusantara, menjadikan dirinya “dipinggirkan” oleh pemerintah Belanda. ia mengikuti kursus Pamong Praja di Jayapura, salah satu gurunya bernama Soegoro Atmoprasodjo, mantan guru di Taman Siswa Yogyakarta.
Frans Kaisepo juga seorang tokoh yang mempopulerkan lagu Indonesia raya di Papua saat menjelang Indonesia merdeka. Ia juga turut bereran dalam pendirian partai Indonesia Merdeka(PIM) pada 10 mei 1946 di Biak. Pada tahun yang sama Kaisepo menjadi anggota delegasi Papua dalam konferensi Malino di Sulsel, dimana ia sempat menyebut Papua(Nederlands Nieuw Guinea) dengan nama Irian yang konon diambil dari bahasa Biak dan berarti daerah panas. Namun Frans Kaisepo memberinya pengertian lain”ikut republik Indonesia anti Nederlands”. Dalam konferensi ini, Frans juga menentang pembentukan Indonesia timur(NIT) karena NIT tidak memasukan papua kedalamnya. Ia lalu mengusulkan papua dimasukkan kedalam keresidenan Sulawesi Utara.
Tahun 1948, Kaisepo ikut berperan dalam merancang pemberontakan rakyat Biak melawan pemerintah colonial Belanda. Setahun kemudian, ia menolak menjadi ketua delegasi Nederlands Nieuw Guinea ke konferensi meja bundar(KMB) di Den hag. Konsekuensi atas penolakannya adalah selama beberapa tahun setelah itu ia diperkerjakan oleh pemerintah colonial di distrik distrik terpencil papua. Tahun 1961, ia memberikan partai politik irian sebagai Indonesia (ISI) yang menuntut penyatuan Nederlands Nieuw Guinea kenegara RI. Wajar ia kemudian banyak membantu para tentara pejuang TRIKORA saat menyerbu Papua. Paruh tahun terakhir tahun 1960-an Kaisepo berupayah gara penentuan pendapat rakyat (pepera) bisa dimenangkan oleh masyarakat yang ingin papua bergabung ke Indonesia. Proses tersebut akhirnya menentapkan papua menjadi Negara RI.
Pada tanggal 14 September 1993, menetapkan Frans Kaisepo sebagai pahlawan nasional dengan SK Presiden: Keppres No. 077/TK/1993, Tgl. 14 September 1993

4. Dampak perlawanan dari Kaisepo dimasa sekarang

1.     Telah menjadikan Papua bagian dari Indonesia
2.    Telah mempopulerkan lagu Indonesia raya di papua
3.    Frans Kaisiepo memperkenalkan nama “Irian” sebagai pengganti nama “Nederlands Nieuw Guinea”

4.    Nama Frans Kaisiepo diabadikan sebagai nama bandara di Biak, Papua, dan nama kapal perang, yaitu KRI Frans Kaisiepo.



J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J J