1. Biodata Frans Kaisepo
Nama: Frans Kaisepo
Lahir: 10 Oktober 1921, Biak, Papua
Kebangsaan: Indonesia
Agama: Kristen Protestan
Pekerjaan: Gubenur Irian ke-4(1964-1973)
Gelar: Pahlawan Nasional
Frans
Kaisiepo (lahir di Wardo, Biak, Papua, 10 Oktober 1921 – meninggal
di Jayapura, Papua, 10 April 1979 pada umur 57
tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.
Ia dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Cendrawasih, Jayapura. Untuk mengenang jasanya, namanya diabadikan
sebagai nama Bandar Udara
Frans Kaisiepo di Biak.
2. Alasan/Syarat Pemerintah menjadikan
seseorang sebagai pahlawan nasional
Untuk
memperoleh gelar sebagai pahlawan nasional, harus memenuhi syarat umum dan
syarat khusus sebagaimana diatur dalam Pasal 25 dan Pasal 26 UU No. 20/2009,
yaitu:
1. Syarat umum
(Pasal 25 UU No. 20/2009):
a. WNI
atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI;
b.
memiliki integritas moral dan keteladanan;
c. berjasa
terhadap bangsa dan negara;
d.
berkelakuan baik;
e. setia
dan tidak mengkhianati bangsa dan negara; dan
f. tidak
pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara paling singkat 5 (lima) tahun.
2. Syarat
khusus (Pasal 26 UU No. 20/2009) berlaku untuk gelar pahlawan nasional yang
diberikan kepada seseorang yang telah meninggal dunia dan yang semasa hidupnya:
a. pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
a. pernah memimpin dan melakukan perjuangan bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan dalam bidang lain untuk mencapai, merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
b. tidak
pernah menyerah pada musuh dalam perjuangan;
c.
melakukan pengabdian dan perjuangan yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya
dan melebihi tugas yang diembannya;
d. pernah
melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang dapat menunjang pembangunan bangsa
dan negara;
e. pernah
menghasilkan karya besar yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat luas
atau meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
f.
memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan yang tinggi; dan/atau
g.
melakukan perjuangan yang mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional.
3. Alasan pemerintah menjadikan Kaisepo
sebagai pahlawan nasional
Frans
Kaisiepo diangkat sebagai Pahlawan Nasional karena telah berjuang sejak
masa-masa kemerdekaan RI dengan semangat kemerdekaan, ia sangat teguh
menyatakan gagasannya bahwa Papua merupakan bagian dari Nusantara, menjadikan
dirinya “dipinggirkan” oleh pemerintah Belanda. ia mengikuti kursus Pamong
Praja di Jayapura, salah satu gurunya bernama Soegoro Atmoprasodjo, mantan guru
di Taman Siswa Yogyakarta.
Frans
Kaisepo juga seorang tokoh yang mempopulerkan lagu Indonesia raya di Papua saat
menjelang Indonesia merdeka. Ia juga turut bereran dalam pendirian partai
Indonesia Merdeka(PIM) pada 10 mei 1946 di Biak. Pada tahun yang sama Kaisepo
menjadi anggota delegasi Papua dalam konferensi Malino di Sulsel, dimana ia sempat
menyebut Papua(Nederlands Nieuw Guinea) dengan nama Irian yang konon diambil
dari bahasa Biak dan berarti daerah panas. Namun Frans Kaisepo memberinya
pengertian lain”ikut republik Indonesia anti Nederlands”. Dalam konferensi ini,
Frans juga menentang pembentukan Indonesia timur(NIT) karena NIT tidak
memasukan papua kedalamnya. Ia lalu mengusulkan papua dimasukkan kedalam
keresidenan Sulawesi Utara.
Tahun
1948, Kaisepo ikut berperan dalam merancang pemberontakan rakyat Biak melawan
pemerintah colonial Belanda. Setahun kemudian, ia menolak menjadi ketua
delegasi Nederlands Nieuw Guinea ke konferensi meja bundar(KMB) di Den hag.
Konsekuensi atas penolakannya adalah selama beberapa tahun setelah itu ia
diperkerjakan oleh pemerintah colonial di distrik distrik terpencil papua.
Tahun 1961, ia memberikan partai politik irian sebagai Indonesia (ISI) yang
menuntut penyatuan Nederlands Nieuw Guinea kenegara RI. Wajar ia kemudian
banyak membantu para tentara pejuang TRIKORA saat menyerbu Papua. Paruh tahun
terakhir tahun 1960-an Kaisepo berupayah gara penentuan pendapat rakyat
(pepera) bisa dimenangkan oleh masyarakat yang ingin papua bergabung ke
Indonesia. Proses tersebut akhirnya menentapkan papua menjadi Negara RI.
Pada
tanggal 14 September 1993, menetapkan Frans Kaisepo sebagai pahlawan nasional
dengan SK Presiden: Keppres No. 077/TK/1993, Tgl. 14 September 1993
4. Dampak perlawanan dari Kaisepo dimasa
sekarang
1. Telah
menjadikan Papua bagian dari Indonesia
2. Telah
mempopulerkan lagu Indonesia raya di papua
3. Frans
Kaisiepo memperkenalkan nama “Irian” sebagai pengganti nama “Nederlands Nieuw
Guinea”
4.
Nama Frans Kaisiepo diabadikan sebagai nama
bandara di Biak, Papua, dan nama kapal perang, yaitu KRI Frans Kaisiepo.
J J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
J
👍👍
BalasHapus