SEPUTAR
CINTA
Selamat
menikmati waktu luang untuk anda semua . bertemu lagi dengan saya Nadila dari
Perbankan syariah kelas C dengan tulisan saya yang ke-empat . minggu lalu
tepatnya pada hari Jumat , 14 oktober saya mendengar kabar baik sekaligus
buruk. Kabar baiknya adalah ternyata tugas menulis Bahasa Indonesia yang
dulunya berjumlah 10 sekarang hanya 5 tulisan saja . yaa ,setidaknya saya tidak
perlu berfikir keras lagi mengenai tema ,judul,pokok pikiran dan hal-hal
lainnya mengenai tugas menulis ini . Sedangkan kabar buruknya , mungkin kalian
akan merindukan tulisan saya yang menarik dan penuh manfaat (hehe..) .
Berhubung saya lupa bahwa hari ini adalah hari
kamis , yaitu hari dimana keesokkan harinya tulisan ini harus dikumpulkan dan saya
harus kembali berfikir serta menutup film Drama Korea saya . Sebelum kita mulai
bercerita , siapa pun anda dan dimanapun anda jika memiliki hobi nonton film baik
bergenre action, romance, horror, anime, mupun fiksi. Kita bisa saling bertukar
film,silahkan Add Facebook saya dengan
nama akun Nadila Suryana Putri . Semakin baik anda mengenal penulisnya semakin
anda mencintai karya-karyan mereka . Anda pasti memiliki satu atau beberapa
mata pelajaran yang sangat anda tidak sukai. Sebenarnya , bukan mata
pelajarannya yang anda tidak sukai tapi guru yang mengajar pelajaran itu yang
anda tidak sukai . lebih baik anda cintai dulu gurunya otomatis anda akan
mencintai pelajarannya . begitu juga dengan pekerjaan , cintailah pekerjaan
anda maka anda akan mencintai hidup anda.
berhubungan kita telah berbicara tentang cinta , maka tema saya kali ini adalah tentang CINTA .
Saya mensurvei berbagai teman saya tentang arti cinta , sebagian besar mereka menjawab cinta itu anugerah Tuhan , cinta itu sebuah keajaiban , cinta itu unik , cinta itu buta dan sebaginya . semua definisi itu benar , tidak ada yang salah karena cinta itu relative,dinamis,dan elastic . menurut saya cinta itu penuh warna jika tidak ada cinta hidup ini tidak sempurna bahkan bisa membuat kehidupan ini menjadi ruangan yang hampa dan gelap . Begitu banyak cinta yang kita berikan yaitu cinta kepada Tuhan , orangtua,saudara,kekasih,teman dan lain-lain. Sekarang saya akan mengajak anda membaca sebuah kisah yang mungkin pernah anda dengar sebelumnya yaitu tentang seorang Anak dan Pohon .
berhubungan kita telah berbicara tentang cinta , maka tema saya kali ini adalah tentang CINTA .
Saya mensurvei berbagai teman saya tentang arti cinta , sebagian besar mereka menjawab cinta itu anugerah Tuhan , cinta itu sebuah keajaiban , cinta itu unik , cinta itu buta dan sebaginya . semua definisi itu benar , tidak ada yang salah karena cinta itu relative,dinamis,dan elastic . menurut saya cinta itu penuh warna jika tidak ada cinta hidup ini tidak sempurna bahkan bisa membuat kehidupan ini menjadi ruangan yang hampa dan gelap . Begitu banyak cinta yang kita berikan yaitu cinta kepada Tuhan , orangtua,saudara,kekasih,teman dan lain-lain. Sekarang saya akan mengajak anda membaca sebuah kisah yang mungkin pernah anda dengar sebelumnya yaitu tentang seorang Anak dan Pohon .
Ada pohon besar di dalam hutan dengan batang yang
tebal, banyak dahan besar, dan berdaun rimbun. Seorang anak yang kesepian
datang ke pohon itu untuk bermain.
Anak itu membayangkan ia mendengar pohon itu
berkata ramah kepadanya, “Ayo panjatlah aku. Bangunlah rumah bermain kecil di
atas sini. Kamu boleh menggunakan dahan kecilku jika kamu mau, juga daunku yang
berlimpah.” Maka anak itu memanjat pohon itu, mematahkan beberapa ranting,
mengambil dedaunan, dan membuat rumah rahasia yang tinggi di pohon itu. Meski
itu menyakiti pohon, namun pohon itu ba hagia berkorban sedikit untuk melihat
anak itu mendapatkan begitu banyak kesenangan. Selama hari-hari yang panjang,
anak itu akan bermain di dalam rumah pohon. Pohon itu puas.
Ketika anak itu tumbuh lebih dewasa, ia berhenti
bermain di pohon itu. Pohon itu menjadi sedih, rantingnya merunduk dan
deadunannya kehilangan kilaunya.
Selang beberapa tahun, anak yang kini remaja itu
kembali. Pohon itu kegirangan melihatnya lagi. Pemuda itu merasa ia
mendengar pohon itu berkata, “Ayo panjatlah aku lagi. Rumah pohon lamamu masih
di sini. Aku merindukanmu.”
“Kini aku terlalu tua untuk bermain rumah pohon,’
pikir remaja itu. “Aku ingin kuliah tapi aku terlalu miskin.”
“Tidak masalah,’ pohon itu tampaknya berkata,
“Kembalilah seminggu lagi. Aku akan mengeluarkan buah. Aku akan hasilkan
ekstra. Silakan panen semua buahku dan juallah untuk membayar biaya kuliahmu.”
Maka anak itu kembali tujuh hari kemudian. Pohon
itu dipenuhi buah ranum. Anak itu mengambil semuanya sampai buah yang terkahir,
menjualnya, dan cukup untuk biaya kuliah satu tahun. Pohon itu sangat bahagia.
Anak itu kembali selama tiga tahun berikutnya,
mengambil setiap buahnya dan menjualnya untuk memenuhi biayanya. Pohon itu
gembira. Pohon itu bahkan kelihatannya berusaha lebih keras tiap tahunnya untuk
menghasilkan lebih banyak buah untuk sahabatnya, meskipun ini membuat pohon itu
kelelahan dan makin sakit.
Ketika anak itu lulus, ia berhenti datang. Pohon
itu sedih lagi. Beberapa tahun kemudian, anak itu, kini menjadi pemuda,
kembali. Ia memiliki kesan yang sangat jelas bahwa pohon tua itu menangis
kegirangan melihatnya lagi. “Tunggu beberapa hari lagi. Walau aku kini agak
lemah, aku masih bisa menghasilkan banyak buah agar kamu jual untuk biaya
kuliahmu.”
“Aku tidak kuliah lagi,” kata pemuda itu, “aku
sudah punya pekerjaan. Aku sudah jatuh cinta dan ingin menikah, namun kami
membutuhkan rumah untuk ditinggali.”
“Tidak masalsah,” pohon itu agaknya berkata,
“kembalilah besok dengan gergaji. Ambil dahan tebalku. Itu bisa untuk membuat
papan lantai dan tiang yang kuat. Bahkan ada cukup kayu untuk membuat
dindingnya. Gunakan dahan kecil dan daun besar untuk atapnya. Ada banyak.”
Demikianlah, hari berikutnya, pemuda itu
mengambil seluruh dahan dan daun untuk membuat rumahnya, menyisakan hanya
batangnya. Meski itu melukai pohon itu dengan parah, pohon itu bahagia membuat
pengorbanan besar untuk seseorang yang dicintainya.
Selama bertahun-tahun, anak itu tidak pernah
kembali. Pohon itu bergantung pada kenangan bahagianya untuk mempertahankan
hidupnya.
Kala anak itu datang lagi, kini menjadi pria
setengah baya, pohon itu nyaris melompat keluar dari tanah dengan sukacita.
“Selamat datang! Sungguh bahagia melihatmu lagi!” Bahkan kali ini burung-burung
pun bisa mendengar pohon itu. “Apa yang bisa kulakukan untukmu? Mohon izinkan
aku membantu.”
“Aku kini punya anak,” jawab pria itu, “dan aku
ingin memulai usaha perabotanku sendiri untuk mendapat cukup uang untuk memberi
mereka kehidupan yang baik.”
“Bagus sekali,” kata pohon tua itu, “meski kamu
mungkin berpikir aku cuma tunggul tua, ada banyak kayu indah dalam batangku
untuk membuat banyak perabot mahal. Ambillah. Aku akan bahagia jika kamu ambil
semua.”
Maka pria itu datang esoknya, menebang batang
pohon itu dan mendapat cukup banyak kayu kelas satu untuk memulai usaha
perabotannya.
Tak lama setelahnya, pohon itu mati.
Bertahun-tahun kemudian, anak itu, kini telah
menjadi orangtua, mengunjungi tempat dimana pohon yang sehat itu pernah
berdiri, tempat ia membangun rumah pohon semasa ia kecil, yang selalu begitu
dermawan kepadanya. Yang tersisa hanyalah akar yang melapuk. Orang tua itu membaringkan
kepalanya di atas akar-akar itu sejenak. Akar itu jauh lebih nyaman daripada
bantal bulu. Ia ingat dengan berurai air mata bagaimana pohon itu telah
menolongnya, tanpa bertanya, tiap kali ia membutuhkan pertolongan. Bagaimana
pohon itu mengorbankan segalanya untuknya, dan bahagia melakukannya setiap
saat. Ia pu tertidur.
etika ia bangun dari
mimpi itu, ia menyadari bahwa pohon itu adalah orangtuanya.
keren
BalasHapus